Tasikmalaya, Duta Priangan – Luapan air Sungai Cimedang yang diawali banjir bandang akibat tingginya curah yang terjadi sepanjang Hari Kamis sampai Jumat dini hari itu mengakibatkan robohnya Jembatan Cisepet yang melintang diatas Sungai Cimedang Cikatomas Taaikmalaya.
Jembatan yang menghubungkan wilayah dua desa yakni Desa Cayur dan Desa Sindangasih itu patah terbagi dua akibat penopang dalam hal ini tiang tengah jembatan yang ditanam pada dasar Sungai Cimedang tak kuat menahan terjangan banjir bandang yang terjadi pada Kamis Malam (18/06/2020).
Dari pernyataan Kepala Desa Cayur Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya, Ahmad Kahfi kepada Duta Priangan saat meninjau dialokasi kejadian, Jum’at (19/06/2020) menerangkan bahwa sebetulnya robohnya tiang penyangga Jembatan Cisepet itu bukan karena terjangan kuat arus air sungai semata, namun memang kondisi tiang penyangga yang ditanam ke dasar sungai itu sudah sejak lama kondisinya memang
“Ambruknya Jembatan Cisepet ini bukan akibat banjir bandang semata, namun memang kondisi tiang penyangga yang sudah rapuh sehingga tidak kuat lagi menahan derasnya arus air sungai terlebih debit air Sungai Cimedang saat itu boleh dibilang tengah meluap akibat curah hujan yang cukup panjang sejak Kamis sampai Jum’at pagi menguyur di daerah hulu sungai,” ujar Ahmad.
Kades Ahmad mengaku jauh-jauh hari pihaknya atasnama Pemerintahan Desa Cayur sudah melaporkan adanya keruksakan pada tiang penyangga jembatan tersebut.
“Kami selaku pemerintahan setempat sudah melaporkan bahkan mengajukan untuk segera dilakukan perbaikan jembatan itu kepada pemerintah daerah, tapi kami tidak mendapat respon terlebih belakangan ini waktu dan konsentrasi pemerintah tersita oleh bencana Pandemi Covid-19, dan jembatan dimaksud pun keburu ambruk.” kata Ahmad.
Ahmad pun berharap, pasca bencana ini Jembatan Cisepet mendapat perhatian serius dan respon cepat dari pihak pemerintah pasalnya tidak ada akses alternatif (pilihan lain-red) terutama bagi warga masyarakat dua desa yakni Desa Cayur dan Desa Sindangasih.
Berita Terkait: https://dutapriangan.co.id/banjir-bandang-nyaris-sapu-bersih-jembatan/
“Ini satu satunya akses bagi berbagai aktivitas masyarakat mulai dari pejakannkaki, roda dua terlebih lalu lintas roda empat. Bila tidak ditangani segera maka aktivitas warga dua desa utamanya akan lumpuh yang dampaknya akan meluas terhadap melemahnya ekonomi masyarakat disana. Untuk itu kami berharap pihak pemerintah ada solusi minimal segera mendatangkan jembatan sementara. (Muhtar)