“SD Sukasono 3 Akan Menjadi Sekolah Percontohan Jelang Pelaksanaan AKB”
Garut, Duta Priangan – Wakil Bupati Garut dr. Helmi Budiman, Jum’at pagi (17/07/2020), usai meninjau Sekolah Dasar Sukasono 3 yang berdomisili di Desa Sukasono, Kecamatan Sukawening. Kunker Wabup tersebut dalam rangka melihat langsung persiapan sekolah menghadapi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Turut hadir mendampingi Wabup, Kepala Dinas Pendidikan, Totong dan Kepala Dinas PUPR, Luna Avriantini.
Dikatakan Wabup, “Jadi kita kan harus mempersiapkan manakala nanti Pemerintah Pusat ataupun Provinsi Jabar menetapkan kapan mulai sekolah tatap muka, sarana protokoler kesehatan di sekolah sudah siap. Oleh karena itu kita mempersiapkannya dari sekarang, terutama ketersediaan air yang memadai,” ujarnya.
Pada kesempatan itu pun Helmi mengingatkan agar anak didik dibiasakan mencuci tangan pakai sabun dan hal ini tentu membutuhkan air yang cukup, karena dirinya menemukan beberapa sekolah yang tidak memiliki air yang memadai.
“Ya kadang-kadang ngambil dari tetangga sekolah, sekarang kita upayakan agar mempunyai sumber air yang tetap. Tadi di SD Sukasono 3 dilakukan pengeboran 60 meter keluar air, itu yang pertama adalah bagaimana sekolah mempunyai kecukupan air untuk menunjang pelaksanaan protokoler kesehatan di era new normal,” tutur Helmi.
Menurutnya, langkah ini adalah kesempatan untuk membangun sekolah dengan kecukupan air, selain keperluan lain untuk buang air besar, dan buang air kecil atau apapun yang diperlukan selama pembelajaran.
Selain itu, imbuhnya, pihaknya memastikan sekolah tersebut memiliki kesiapan, baik kebiasaan memakai masker maupun menggunakan thermo gun (pengukur suhu tubuh) dan persiapan bagaimana agar selama Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolahnya tetap menerapkan protokol kesehatan sekolah, seperti halnya physical distancing.
Pihak Pemkab Garut pun kini terus mengecek ke lapangan jangan sampai ada sekolah yang tidak memiliki sumber air. “Termen pertama kita siapkan 100 titik pengeboran, SMP 50 titik dan SD 50 titk,” pungkas Helmi.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Totong, menambahkan, ada 673 sekolah yang mengajukan untuk dibangun sumber air. “Sudah ada 673 pengajuan yang sudah masuk diantaranya SD dan SMP yang menjadi usulan untuk di bangun melalui Dinas PUPR,” terangnya.
Dinas Pendidikan Kabupaten Garut terus berupaya mendorong sekolah-sekolah agar menjadikan lingkungan yang aman serta sehat lewat kegiatan belajar dengan membangun Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) melalui kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), mengenakan masker dan mengukur suhu tubuh anak sebagai langkah nyata pencegahan penularan Covid-19 di lingkungan sekolah, khususnya nanti saat kegiatan belajar tatap muka kembali aktif.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR, Luna Avriantini, menyatakan dukungannya upaya sekolah dalam menghadapi AKB. Dinas PUPR telah menerima usulan dari Dinas Pendidikan sebanyak 673 sekolah untuk penyediaan air bersih. Pihaknya akan menyiapkan pengadaan layanan air bersih, tempat cuci tangan, minimal tiap ruangan 1, MCK Khusus Guru, Murid Laki-laki dan Perempuan secara terpisah, serta septic tank.
“Sekolah (SD) percontohan di era new normal ini akan jadi patokan untuk sekolah yang lainnya sebagai persiapan sekolah di era tatap muka nanti,” pungkas Luna. (*/AS)