Oleh: Agus Abidin, S.IP
PJ, demikiian warga pendidikan Kota Tasikmalaya belakangan ini menyapa akrab kepala dinasnya. PJ itu sendiri kepanjangan dari sapaan Pa Jalal yang sebelumnya empunya nama lengkap Drs. Jalaludin, M.Si tersebut sebagai Staff Akhli Bidang Kemasyarakatan pada Setda Kota Tasikmalaya yang pada selang beberapa pekan silam itu didapuk menjadi Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya.

Bagi penulis (Pemred Duta Priangan-red) sendiri, sosok PJ ini bukan orang asing karena memang tempat ia dibesarkan yakni Kampung Pasantren di wilayah Sukamajukidul Indihiang itu juga merupakan tetangga kampung penulis yang berdomisili persis di sebrang SDN 1 & 4 Sindangpalay yakni Babakanlio (Sindangwangi) disalah satu tepi Jl. Mang Koko. Bahkan penulis tau persis, dan selalu terngiang bila ia (PJ-red) telat masuk mesjid terutama jelang waktu subuh, Bapaknya PJ (Alm. H. Sirad-red) tak segan-segan meraih mic (Toa) mesjid lalu menyeru ‘Jalaaaaaal… ‘Jalaludiiiiiin… seruan itu pun diulang-ulang hingga anaknya (PJ-red) bergegas masuk mesjid.
Bukan masa kecil yang ingin penulis utarakan, namun ada hal yang patut dicontoh atau satu sisi hal meski kecil (sepele) yang patut menjadi suritauladan dari sosok PJ ini bagi para sosok pejabat tinggi pratama lainnya terutama di Dinas Pendidikan, hal dimaksud adalah atention and care dari seorang kepala dinas terhadap bawahannya.
Yang selama Pemerintahan Kota Tasikmalaya ini berdiri, dimana prosesi pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan itu menjadi momentum berarti bagi penulis dan berusaha meliputnya, selama itu pun mata penulis baru melihat langsung ada sosok kepala dinas pendidikan yang terus mengecek di meja isian daftar hadir, hingga glady prosesi pelantikan itu pun dilakukan, dan Pj Walikota Tasikmalaya sudah nampak berjalan menuju aula pelantikan, PJ (Kadisdik-red) melihat seorang kepala sekolah lengkap berpakaian layaknya pejabat hendak dilantik, dengan satu tongkat ditangan kanan, dan tangan kirinya meraih besi pegangan tangga, ia pun (Tutuy Kurniawan-red) dengan napas tersenggal-senggal itu, kakinya memaksakan meniti satu persatu anak tangga Bale Kota Tasikmalaya.
Hal tersebut terlihat PJ, sontak ia pun lari merangkul Tutuy dipertengahan tangga bale kota tersebut, ia rebut tongkat yang dipegangnTutuy, lalu memapahnya menuju meja absensi hingga masuk didudukan di barisan para kepala sekolah yang sudah siap berdiri untuk dilantik Walikota Tasikmalaya.
Sayang, ia memimpin sangat singkat. Namun itu tak heran bagi penulis di era sistem pemerintahan kini, karena ada pejabat yang dilantik masa bhaktinya cuma 21 hari, bahkan ada yang hanya 14 hari saja masa tugasnya.
Berita Terkait: Pj Walikota Tasikmalaya Lakukan Rotasi Mutasi Pejabat Esselon II
“Tak apa singkat padat, namun saya akan memacu dinas pendidikan hingga dapat menghasilkan kemajuan yang terarah, untuk mencapai tujuan pembangunan secara utuh serta dapat menyelesaikan masalah pendidikan dengan bijak,” ujar PJ (Pa Jalal-red) kepada penulis saat menyampaikan ucapan selamat atas pelantikannya menjadi Kadisdik Kota Tasikmalaya.
Berita Terkait: Menanti Hampir Setahun Akhirnya Cakep Sekolah Dilantik Resmi Oleh Pj Walikota Tasikmalaya
Masih diutarakan Jalal, “Prioritas pembangunan daerah tahun 2024 khusus bidang pendidikan adalah peningkatan implementasi tata nilai kehidupan dan kualitas SDM serta pelayanan dasar yang diuraikan lebih lanjut menjadi sasaran prioritas diantaranya melalui peningkatan akses dan kualitas pendidikan pada pembangunan / rehabilitasi sarana prasarana pendidikan, peningkatan sarana pendukung pendidikan, dan peningkatan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan, itu kan bagian dari visi/misi kita untuk tahun besok dan hal itu harus dicanangkan hari ini, bicara per 1 Desember besok siapa yang melanjutkan tampuk pimpinan itu lain soal, yang penting apa yang menjadi harapan dinas pendidikan tahun 2024 bisa terealisasikan. (AA*/redaksi)