Garut, Duta Priangan – Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kabupaten Garut belum lama ini usai melaksanakan Sosialisasi Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) Tahun Anggaran 2021 yang dananya bersumber dari Bantuan Gubernur Jabar.
Sosialisasi yang dilaksanakan di Gedung Pendopo Kabupaten Garut itu dihadiri para pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa, Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dan Bina Keluarga Lansia (BKL) yang tersebar di beberapa desa di Kabupaten Garut.
Bupati Garut, Rudy Gunawan, memaparkan program rutilahu ini memberikan alokasi dana sebesar 17,5 juta rupiah untuk satu unit Rutilahu, dengan sumber dana dari Bantuan Gubernur (Bangub). Dana tersebut akan ditransfer secara langsung ke rekening penerima bantuan dan tidak boleh digunakan selain untuk pembangunan rumah.
“Rutilahu ini adalah program yang diberikan kepada mereka dengan besaran 17,5 juta rupiah dari bantuan gubernur, jadi uangnya ditransfer ke rekening masing-masing penerima manfaat,” katanya.
Rudy berterima kasih kepada Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat (Jabar), karena telah mempercayakan bantuan kepada 1.480 rumah yang tidak layak huni yang tersebar di 99 Desa di Kabupaten Garut.
“Program ini kan sangat membantu karena kita (Pemda Garut-red) secara mandiri belum maksimal memberikan bantuan untuk Ritilahu. Banyak warga yang karena pandemi ini aktivitasnya menjadi terganggu. Termasuk juga tidak ada hal yang bisa dilakukan dengan keuntungan pribadi. Jadi, sekali lagi saya berterima kasih kepada Provinsi Jawa Barat yang telah memberikan kepada Kabupaten Garut sebanyak 1.400 lebih Rutilahu yang tersebar di 99 desa,” tambah Rudy.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Perumahan Disperkim Provinsi Jabar, Eko Darmayanto mengatakan, Kabupaten Garut termasuk ke dalam 10 besar penerima bantuan Rutilahu tahun ini.
Di sisi lain, Kepala Disperkim Garut, Eded Komara Nugraha mengatakan, ada sekitar 32 ribu rutilahu di Kabupaten Garut yang belum tertangani.
“Sampai saat ini kondisi Rutilahu di Kabupaten Garut ini masih banyak, tercatat sekitar 32 ribu lebih lagi yang belum tertangani,” ujarnya.
Eded juga mengatakan, untuk tahun ini Kabupaten Garut dapat melewati target perbaikan per tahun, yaitu sekitar 3.200 lokasi yang akan tertangani, karena Disperkim Garut telah mengajukan 750 unit rumah, dan masih menunggu alokasi dari pusat untuk 2.440 rumah lagi.
Eded berharap bantuan ini dapat membantu masyarakat dalam kondisi terpuruk karena pandemi, sehingga rumah tidak layak huni dapat diperbaiki dan menjadi layak huni, hal ini juga akan terwujud dengan adanya gotong royong dari masyarakat.
Sementara, salah seorang peserta sosialiasi yang juga menjabat sebagai Ketua LPM Kecamatan Cibatu, Apipudin (51), mengaku ini adalah tahun pertama desanya mendapatkan bantuan Rutilahu.
Dipaparkan Apip, wilayahnya mendapat kuota untuk 15 unit rumah, dan berharap program bantuan ini dapat terus berkelanjutan.
“Alhamdulillah berkat kerja sama antara masyarakat dan juga pemerintahan desa untuk tahun ini warga kami mendapatkannya, untuk harapan selanjutnya semoga program ini berkelanjutan, sebab banyak masyarakat khususnya di Desa Karyamukti, umumnya di Kabupaten Garut yang mengidamkan rumahnya layak huni, mungkin harapannya program ini berkelanjutan dari pihak pemerintah terkait, baik dinas provinsi ataupun dinas Kabupaten Garut,”pungkas Apipudin. (AS)