Tasikmalaya, Duta Priangan – Ratusan Warga Desa Neglasari Kecamatan Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa barat kembali lancarkan ‘Aksi Damai’ mengambil tema ‘Cintaku dan Dana Desa Kandas’ yang usai berlangsung di Halaman Kantor Desa Neglasari, Rabu (15/01/2020).
Pada kesempatan itu selain gelar orasi, aksi juga membentangkan spanduk bertuliskan ‘Kembalikan Kerugian Rakyat Neglasari #Save KPK #Save Inspektorat’.
Sejumlah spanduk dan pamplet pun dibentangkan oleh warga masyarakat Neglasari lantas berorasi di Balai Desa diselingi beragam puisi dan aksi teaterikal.
“Kami ingin ada keterbukaan realisasi program desa. Kami masyarakat ingin duduk bersama pemerintah desa untuk membedah realisasi program serta penerapan programnya, sehingga kedepanya kita bisa memperbaikinya jika ada kekurangan,” kata koordinator aksi, Sani Hudaya.
Masih dijelaskan Sani, “Warga menemukan keganjilan pada realisasi anggaran desa dilapangan selama 4 tahun kebelakang. Hanya, warga enggan menuduh terjadi penyimpangan anggaran pada penerapan program tersebut. Oleh sebab itu, hari ini warga meminta penjelasan dan pertanggungjawaban atas realisasi program kerja Desa kepada pemerintah desa setempat,” tambahnya.
“Salah satu keganjilan tersebut adalah adanya ketidak sesuaian antara laporan realisasi dan pengerjaan fisik yang dianggap jomplang dari pagu anggaran, untuk itu kami warga masyarakat apa salah jika meminta penjelasan?. Warga juga sebelumnya telah melakukan unjuk rasa terkait hal ini, namun sampai saat ini tidak nampak itikad baik pihak pemerintahan terhadap tuntutan aksi kami ini,” jelas Sani.
“Sangat jelas bahwa kita memiliki dasar hukum untuk meminta kejelasan mengenai realisasi program, dengan adanya ketidak sesuaian antara pengerjaan dilapangan dengan laporan realisasi, itu sebuah tanda besar baginkami dan mengharapkan adanya klarifikasi dan penjelasan dari kepala desa sehingga masyarakat bisa memahaminya dan tidak ada buruk sangka. Namun sayang pihak pemerintahan desa nampak kesulitan untuk membuka apa adanya sehingga lebih memperkuat dugaan warga masyarakat bahwa memang apa apa-apanya terkait pengelolaan anggaran desa selama ini,” tegas Sani.
Selain itu aksi warga Desa Neglasari ini pun meminta pihak Inspektorat untuk memeriksa program desanya. Agar masalah cepat di selesaikan.
“Semoga aksi kita ini sampai ke Inspektorat dan pihak berwenang dan berkompeten lainnya. Karena kami membutuhkan Inspektorat untuk terjun dan mengecek program pembangunan yang ada di Desa Neglasari, walaupun awalnya yang kita harapkan ini bisa diselesaikan cukup dalam musyawarah masyarakat dan kepala desa,” imbuh Sani.
Adapun Tuntutan dalam Aksi Damai Warga Desa Neglasari tersebut antaralain: Meminta Kepala Desa untuk meminta maaf kepada masyarakat baik secara lisan maupun tulisan; Meminta Kepala Desa untuk berjanji tidak akan melakukan hal-hal yang merugikan masyarakat; Meminta Kepala Desa untuk mengembalikan kerugian desa; Transparansikan Anggaran Desa selama 4 tahun anggaran kebelakang; Ciptakan Pemerintah yang baik dan bersih dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN); Meminta Inspektorat untuk meninjau ulang kinerja Pemerintahan Desa Neglasari; Meminta Satgas Dana Desa untuk turun langsung mengontrol Pemerintahan Desa Neglasari; dan Meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memeriksa Kepala Desa Neglasari.
Berita Terkait: https://dutapriangan.co.id/krisis-korupsi-fmn-turun-aksi-tuntut-evaluasi-empat-tahun-pemerintahan-desa-neglasari-jatiwaras-tasikmalaya/
Aksi yang mendapat pengawalan dan pengamanan dari pihak Polres Kabupaten Tasikmalaya, jajaran Polsek dan Koramil Kecamatan Jatiwaras tersebut akhirnya membubarkan diri dengan tertib. (Abi)