Karawang, Duta Priangan – Tepat diperingatinya Hari Santri Nasional 2 Oktober 2018 kemarin, bertempat di Plaza Pemda Karawang, Bupati Hj. Cellica Nurrachadiana pimpin langsung upacara Hari Santri Nasional ke-4 Tahun 2018 yang dihadiri oleh ribuan santri tersebut, mengusung tema nasional “Bersama Santri Damailah Negeri”.
Nampak hadir berkostum santri, Wakil Bupati Karawang, H. Ahmad Zamakhsyari, Unsur Pimpinan Forkopimda Kabupaten Karawang serta para Kyai dan juga perwakilan pondok pesantren.
Amanat Menteri Agama RI yang dalam hal ini dibacakan oleh Wakil Bupati Karawang mengatakan bahwa ditetapkannya hari santri merupakan babak baru dalam sejarah umat Islam di Indonesia.
“Mulai sejak itu, kita dengan suka cita memperingati hari santri yang merupakan wujud relasi harmoni antara pemerintah dan umat Islam, khususnya bagi kalangan santri.” ujar Bupati.
Ditandaskannya, hari santri tahun ini merupakan momentum untuk lebih mempertegaslagi peran santri sebagai ‘Pionir perdamaian’ yang berorientasi pada spirit moderasi Islam di Indonesia.
Masih dibacakan Bupati, “Dengan karakter kalangan pesantren yang moderat, toleran, dan komitmen cinta tanah air, diharapkan para santri semakin vokal untuk menyuarakan dan meneladankan hidup damai serta menekan lahirnya konflik ditengah-tengah keragaman masyarakat. Marilah kita tebarkan kedamaian, kapanpun, dimanapun dan kepada siapapun.’ tukasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Karawang H. Ahmad Zamakhsyari meminta para santri di Karawang untuk melawan berita hoax yang berisi provokasi dan memancing perseturuan antar kelompok satu dengan yang lainnya.
“Jangan sampai menyebar berita bohong, apalagi menyebarluaskan berita yang mengandung provokasi adalah perbuatan yang hanya memunculkan aura negative di masyarakat. Untuk itu para santri terutama pondok pesantren justru harus menebarkan aura positif di tengah masyarakat,” ujar Zimy.
“Santri adalah kaum terpelajar milik umat Islam yang harus berada di garda depan untuk memerangi hoax yang kian marak di Indonesia khsusunya Karawang. Apalagi di tahun politik jelang Pemilu, dengan demikian, para santri harus meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan agar tidak sampai terseret,” tutupnya. (Jodi Setiawan)